09 Juli 2009

skenario sinetron buddhis





“Kepedulian kunci mencapai kebahagiaan ”
Cerita : I ketut sujawo
Skenario : I ketut sujarwo



Fade in
Dirga, bayu, suta, gusti, robert, mereka adalah siswa buddhis kelas XII di SMA taman harapan.
Act 1
01. EXT. DALAM PERJALANAN PULANG SEKOLAH SIANG-HARI
Pemain : bayu, dirga, suta,.
Bayu : dirga, gimana nilai matematika kamu tadi bagus tidak ….??
Dirga : wah……….bagussss dong…..!!!! siapa dulu dirrrrga……ghitu lho,,,
Oya……..suta nilai kamu gimana…..pasti bagus kan….???? Kamu kan biasanya punya nilai yang paling bagus……..!!!
Suta : ah………..nggak kok, nilai aku sekarang malah jelek …..teman-teman.”dengan nada merendah”
Bayu : lo kok bisa…………padahal biasanya diantara kita kan kamu yang nilainya paling bagus suta…….!!!!
Suta : iya….aku semalam gak sempat belajar karena aku ketiduran
Dirga : teman-teman kalian sudah dengar belom kalau hari selasa kemarin desa suka makmur yang tidak jauh dari sini !!…terkena musibah tanah longsor …….???
Suta : ah……masak sihh….lalu ada korban jiwa yang meninggal dunia nggak dir ??
Dirga aku belum tau sih…..soalnya aku juga dengar hanya sepintas dari ayah tadi pagi……
Bayu kasihan ya…padahal itu kan kampung orang-orang yang kurang mampu……
Tiba-tiba dari arah belakang mereka muncul 2 motor dengan kecepatan tinggi…..mereka adalah 2 anak orang kaya yang sombong….dengan seketika berhenti disamping mereka dan membuat kebisingan
Gusti : ”ngeeng…ngeeeeng….gusti menarik gas motornya dengan kencang di samping dirga” hei………..kawan-kawan…….kalian mau pulang ya….??? mau kami antar nggak….
Dirga : terima kasih banyak gusti…..tapi rumah kami dekat kok…..sebentar lagi nyampe…..kami sudah biasa jalan kaki kalau pulang sekolah…
Gusti : ya udah……..selamat menikmati perjalanannya ya,……oh…..ya.jangan lupa pijitin betis ya…kalau udah nyampe rumah…..ha….ha….ha.”dengan nada mengejek”
Robert : ha….ha…deeee…
Lalu mereka berdua pergi meninggalkan dirga dan teman-temannya……


CUT TO
02 EXTERIOR. DI TROTOAR PENYEBERANGAN
Pemain : bayu, dirga, suta, seorang nenek.
Dalam perjalanan pulang tiba-tiba Dirga menepuk bahu bayu 3X
Dirga : hei…teman-teman coba kalian lihat nenek yang di pinggir jalan itu
Bayu, dirga : mana……mana “jawab mereka serempak”
Suta : itu, lhooo….seorang nenek yang dipinggir jalan “sambil menunjuk kerah nenek itu dan mereka berhenti sejenak "
Dirga : kasihan ya nenek itu………………….kita tolongin yuuk “teriak dirga semangat sambil berlari kecil dan berbalik kearah teman-temannya”
Dirga, suta : ayoooo…
Sesampainya disamping nenek itu
Bayu : permisi nek……!!!….nenek mau kemana ?????
Nenek : nenek mau kerumah cucu di seberang jalan sana “tunjuk nenek itu kearah seberang jalan”………tapi nenek takut nyebrang jalan,……mobilnya rame sekali,…….!!!
Suta : nek………..biar kami aja yang bantu menyebrangkan nenek………ayo nek……….
Dirga : …….hati-hati nek…………!!
Suta dan dirga menuntun nenek itu menyebrangi jalan sedangkan bayu membantu membawakan barang milik nenek itu.
Sesampainya disebrang jalan
Nenek: : cu………terima kasih ya……nenek sudah dibantu nyebrang……..kalian memang anak yang baik………
Dirga : ya…nek kami juga senang ,,bisa bantu nenek..
Bayu : nek….kalo begitu kami permisi dulu……mau pulang soalnya hari sudah siang……….!!!
Nenek : iya……..hati-hati ya cu……….!!!

Cut to
03 EXTERIOR.. DI JALAN
suta : teman- teman ….gitu ya kalo udah tua………….jalan aja susah,, apa lagi mau ngerjain yang lainnya…….
Bayu : he……he……..he kamu suta…kayak gak pernah liat orang yang sudah tua aja…….sampe dihayati segala……..sok tua loe………
suta : eh………..kamu tu bayu …….bisanya cuman ngejek aja…nanti kalau kamu udah jadi kakek-kakek baru rasain………tu…..!!!
sirga : eee…….udah,,,udah kalian kok kayak anak kecil ..sih…pake acara brantem,. ditengah jalan lagi………..apa kalian gak malu…..diliatin orang-orang……..
Teman-teman “sang buddha kan juga udah bersabda kalo manusia itu tidak akan lepas dari yang namanya lahir, sakit, jadi tua dan pada akhirnya akan mati…….. tidak terkecuali juga kita………oya terkecuali … seorang arahat…ya……..gak……bener……gak..????
suta : ya……….pak guru..
Bayu : eh..teman-teman udah kita berpisah disini aja ya....rumahku kan belok kiri di pertigaan itu.
Dirga : ya udah…sampe jumpa besok ya bayu………
Sutta : OK …sampai jumpa dirga…..
suta : dirga aku juga mampir duluan di rumah ya…….sampai jumpa besok suta….besok kita brangkat sekolah bareng lagi ya……..
dirga : ok suta. Sampai jumpa besok……..’sambil melambaikan tangan ke arah sutta “

Cut to
04. INTERIOR. DI RUMAH DIRGA
Waktu itu pukul 2.30 siang dirga tiba di rumahnya…. Setibanya di rumah ia bertemu dengan ayah dan ibunya yang sedang di ruang keluarga menonton acara tv.
Pemain : Ibu dirga , ayah dirga , dirga
dirga : “namo buddhaya” (sambil membuka pintu rumah)……….
Ibu : “namo buddhaya” dirga……………baru pulang nak………….
dirga : iya bu………
Ibu : kamu pasti lapar nak…………ganti baju gih…………lalu kamu makan siang ya.…….!!
dirga : ya bu…...ayah sudah pulang bu ???
ibu : sudah….dir….tuh..ada di ruang kerjanya
Beberapa saat setelah dirga masuk kekamar….dan menuju ke ruang makan….


Cut to
05. INTERIOR.. DI RUANG KELUARGA RUMAH DIRGA
Di rumah Dirga pukul 20.00, keluarga bapak surya sedang berkumpul bersama diruang keluarga,
Ayah Dirga. : Dirga.. bagaimana sekolah kamu……. mengadakan kegiatan bakti sosial gak?? kan di kampung sebelah sedang ada musibah tanah longsor???
Dirga : belum ada rencana tuh..yah…………”jawab dirga sambil mengganti channel tv”
Ibu Dirga : apa benar yah di kampung sebelah terjadi musibah…..???? “tanya ibu kepada ayah dengan nada cemas”
Ayah : iya bu…hari selasa kemarin kampung sebelah terkena musiah tanah longsor,,kemarin ayah bersama pak RT kita ke sana untuk melihat situasi di sana...dan memang musibah yang menimpa kampung sebelah memang cukup berat.....karena ada sekitar 20 rumah yang hancur dan rata dengan tanah.
Ibu : aduh……..kasian ya pak…pasti banyak yang terluka ya …..???
Ayah : ya bu…..suasananya cukup mengharukan…………ada yang meninggal dunia dan ada juga yang terluka akibat tertimpa bangunan mereka.
Dirga : ayah kalau dirga pikir tanah longsor itu terjadi..pasti karena gunung yang gundul yang ada dibelakang desa itu longsor…………..dan menimpa rumah yang ada di bawahnya…
Ayah : iya ayah juga lihat kemarin,,…itu karena gunung yang gundul itu.
Ibu : Seandainya saja gunung itu tidak di gunduli seperti itu ya……pasti tidak akan terjadi seperti itu……..”sambil menatap dirga dengan lesu”
Dirga : Itu semua ulah para perusak hutan itu…………mereka semua menebangi pohon-pohon yang ada diatas gunung itu sehingga gundul seperti sekarang……….dan kalau musim hujan seperti sekarang ini pasti tanahnya jadi longsor dan banjir……
Ayah : ya udah semua sudah terjadi……sekarang bagaimana caranya kita menerapkan ajaran sang buddha,……….untuk membantu mereka yang kesusahan terkena musibah….
Dirga : betul itu yah…………………..dirga setuju sekali…….sang buddha kan sudah mengajarkan kita untuk mencapai kebahagiaan sejati kita harus melaksanakan empat tindakan luhur(brahma vihara)…………..yang salah satunya kan perasaan belas kasihan (karuna) dan ingin membantu serta meringankan penderitaan orang lain…benarkan yah………..
Ayah : wah….wah….anak ayah ini udah mengerti banyak mengenai ajaran sang buddha ya…..ayah bangga sama kamu dirga………tapi………satu lagi ayah akan lebih bangga sama kamu kalau kamu, bisa merealisasikannya dan bukan hanya teori dong………
Dirga : o..ooo pasti dong yah…besok pagi setelah sekolah minggu selesai ……dirga mau ngumpulin teman-teman untuk ngajak ikut memberikan bantuan buat para korban musibah tanah longsor itu…..gimana menurut ayah ???
Ayah : bagus……….bagus..ayah setuju dan juga ayah ikut serta berdana untuk membantu….
Ibu : kalau sudah begitu niatan kamu dirga ayah dan ibu juga sangat mendukung……..tapi……….sekarang udah malam…..udah saatnya kita istirahat besok kan kamu ada sekolah minggu kan……??
Dirga : ya…..bu….besok dirga ada sekolah minggu……
Ibu : ya udah istirahat gih….!!
Dirga : kalau begitu dirga tidur dulu ya…..selamat malam ayah…..ibu…!!!


Cut to
06 INTERIOR. RUANG KELAS SEKOLAH MINGGU.
Pemain : dirga,bayu, gusti, bapak guru sanya..anak-anak sekolah minggu SMA kelas XII
Bapak guru : adik-adik,,,,,,,,,……jadi guru junjungan kita sang buddha telah mengajarkan kepada para umat buddha ada empat macam kebajikan yang membawa manusia pada derajat yang tinggi dan mencapai kebagiaan sejati…empat sifat luhur yang bila dimiliki dan dilaksanakan itu adalah yang disebut dengan “Brahma Vihara” yang terdiri dari metta, karuna, mudita, upekkha…kalian sudah tahu kan makna dan arti dari masing-masing sifat luhur itu ……????
Para siswa : …ssssudah pak……..
Bapak guru : ya…..bagus….sekarang kalian tinggal bagaimana mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari kalian….bagaimana siap tidak mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari kalian…….???
Para siswa : ya…pak kami siap…..
Bapak guru : bagus…..kita seharusnya tidak hanya belajr teori saja tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari….:
Nah …baik adik-adik…..karena waktu juga yang terbatas ……maka pelajaran agama buddha pada hari ini bapak akhiri sampai disini…..tapi sebelum bapak akhiri mungkin ada dari kalian yang ingin bertanya…..????
Dirga : saya pak “dirga mengacungkan tangan”
Bapak guru : ya……..dirga….
Dirga : saya ingin mengumumkan sesuatu kepada teman-teman pak…….!!
Bapak Guru : boleh dirga silakan……..!
“Dirga beranjak dari tempat duduknya dan melangkah kedepan kelas”
Dirga : begini teman-teman……….mungkin semua dari kita yang ada disini udah tau kalau tidak jauh dari sini ada desa yang tertimpa musibah tanah longsor…..nah saya punya usul bagaimana kalau kita sebagai siswa sang buddha mencoba mempraktekkan ajaran sang buddha dengan ikut membantu para korban tanah longsor itu……bagaimana teman-teman setuju tidak……….???
Bayu : wah………ide yang bagus itu dirga……aku sangat setuju………..lagi pula kita semua kan belum pernah melakukan kegiatan sosial seperti itu pasti seru dong……..
Gusti : ah..kegiatan kayak gitu aja apa serunya………..mending maen game di rumah itu baru seru……….
Para siswa : …..huuuuuuuuuuuuuu…….uuuu…..maunya enak-enakan aja,…..
Robert : eh……tunggu dulu….jangan rame dulu….”robert mengacungkan tangan dan berkata” …….ni dengerin pendapat orang ganteng dulu…”dengan nada sombong”…….
Pak guru…..kalau saya boleh usul….saya setuju dengan gusti…karena kegiatan seperti itu hanya buang-buang waktu aja pak…….dan tidak ada gunanya sama sekali…..ya gak……??? Ya gak….temen-temen
Para siswa : …..uuuuuuuuuu…uuu….
Bapak guru ; Bapak hargai pendapat kalian berdua……tapi..kita mengadakan kegiatan seperti ini bukan berarti untuk bersenang-senang….tapi bagaimana kita supaya dapat melihat keadaan teman-teman kita di luar sana….yang sangat menderita..dan kekurangan…terutama buat kalian berdua…!!..agar kalian dapat belajar kalau masih banyak orang-orang di luar sana yang membutuhkan bantuan kalian…..
Gusti : ya pak…….”dengan nada kesel”
Bapak guru : baik…..sekarang begini, kalau menurut bapak guru, usul dirga itu baik sekali …………karena ini adalah kesempatan untuk mempraktekkan ajaran sang buddha terutama dalam “Brahma vihara” yang bagian karuna (perasaan belas kasihan) jadi bapak ingin semua siswa sekolah minggu ini ikut ambil bagian dalam kegiatan ini……
Dirga : pak guru bagaimana kalau kita juga menyumbangkan pakaian bekas……..
Bapak guru : ide yang bagus tuh……bapak setuju………jadi adik-adik yang punya pakaian yang udah gak kepakai silahkan di kumpulin ke dirga ya ……..!!! tapi yang masih layak pakai ya……
Para siswa : baik pak……………!!!
Bayu : jadi kapan kita berangkatnya pak ???
Bapak guru : nanti kalau bantuan yang akan kita bawa sudah siap semua……..ok..Nah sekarang tugas kalian semua, kalian coba beritahukan orang tua kalian bahwa kita akan mengadakan kegiatan sosial untuk ikut membantu memberikan bantuan dana…..nanti kalau uang sudah terkumpul kita belikan kebutuhan pokok dan kita bagikan kepada warga korban tanah longsor disana …..nah karena kita sudah sepakat, maka kita berkumpul di ruang kelas ini…pada hari rabu untuk menghitung dana yang terkumpul dan membuat persiapan barang yang akan kita sumbangkan….
Dirga : pak lalu bagaimana jika ada orang tua yang ikut serta ambil bagian………????
Bapak guru : boleh….bagus kalau ada orang tua kalian ada yang mau ikut serta…..!! nah sekarang kita pulang dan berjuang untuk mengumpulkan segala sesuatu yang akan kita sumbangkan nanti……..baik sekarang kita akhiri sekolah ,minggu buddhis pada hari ini dengan pembacaan “namaskara gatha”
Seluruh anak-anak sekolah minggu kembali kerumah mereka masing-masing.


Cut to
07 EXTERIOR.. JALAN RAYA
Pemain :dirga,bayu,suta, seorang pengemis
Suta.: teman-teman sejauh ini didaerah tempat terajadinya tanah longsor itu memang daerah yang masyarakatnya kurang mampu ya……
Dirga : iya…….bahkan aku punya teman disana dia putus sekolah karena tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolah……..
Bayu : memangnya apa sih……….mata penceharian tetap masyarakat di daerah itu………..???
Dirga : ya……..mata penceharian masyarakat disana si tidak sama semua…………tapi sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pengrajin gerabah yang terbuat dari tanah liat………..!!
Bayu : kalau dilihat dari mata pencehariannya sih memang tidak dapat menghasilkan uang yang besar ya….
Suta : tapi aku juga pernah dengar mereka sering mendapat pesanan dari luar kota …….jadi bisa aja mereka bisa memperoleh penghasilan yang lumayan kan…….?
Belum terjawab pertanyaan suta, akan tetapi tiba-tiba datang dari yang berlawanan seorang perempuan yang berpakaian kumal mengulurkan tangannya seraya meminta ke arah dirga yang berada pada bagian pinggir.
Pengemis : den……kasihani saya den…….saya sudah 2 hari belum makan den……kasihani saya den.
dirga : saya punya uang tapi tidak banyak bu…..”suta segera mengambil uang dari saku kantongnya sebesar Rp.1000,- dan diberikan kepada pengemis itu”
Pengemis : terima kasih banyak den……….semoga aden dilindungi yang kuasa…..
“suta dan bayu juga segera merogoh saku mereka……dan memberikan sejumlah uang mereka kepada pengemis itu”
Suta : ibu………..ini saya hanya punya uang sedikit……..semoga bermanfaat ya…….
Bayu : saya juga hanya punya sedikit………semoga dapat membantu ya bu…………!!!
Pengemis : waduh den………terima kasih banyak ya den……saya senang sekali karena hari ini saya bisa makan…………terima kasih………ya den…”seraya mengambil uang yang diberikan suta dan bayu”
Cut to
08 . INTERIOR. DI TERAS RUMAH DIRGA
Pemain : dirga, ayah dirga, ibu dirga.
Siang itu adalah hari minggu. Ayah dan ibu dirga berada dirumah.. dirga tiba dirumah pada pukul 11.00, ayah dan ibu dirga sedang asik ngobrol di beranda rumah mereka.
Dirga : namo buddhaya……
Ayah dan ibu dirga : namo buddhaya,…….
Ayah : dirga sini duduk disamping ayah……….
Dirga : ya…….yah…..
Ibu : dirga kamu kok tidak seperti biasanya setiap hari minggu kan kamu biasanya pulang bersama bayu dan suta…….??
Dirga : iya bu…..mereka hari ini tidak bisa main kesini …….katanya mereka mau menyiapkan barang-barang yang mereka mau sumbangkan buat korban bencana itu bu……
Ibu : o..o… begitu to…ibu kira kalian ada masalah……sampe-sampe mereka tidak mau main kesini lagi….
Dirga : ya nggak lah bu………ibu ini ada-ada aja……
Ayah : lalu bagaimana dirga rencana kamu…..?? apa sudah disampaikan ke teman-teman yang lainnya…….?
Dirga : sudah ….yah…”jawab dirga dengan santai” dan ayah tau gak……..mereka antusias banget lho……..sampai-sampai… pak guru sanya juga mau ikut bantu….yah….
Ayah : wah……bagus dong dirga…….ayah juga mau ikut bantu apa boleh gak ya…..??
Dirga : boleh yah……..tadi pak guru menyuruh kami untuk menyampaikan bahwa bagi orang tua yang ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, boleh ikut serta…….
Ibu : kalau begitu ayah ikut aja yah……….kasihan mereka juga kalau dalam kegiatan sosial ini tidak ada orang tua yang ikut serta…
Ayah : iya bu……. Ayah pasti ikut serta…….lalu kapan ada pertemuan lagi supaya kita bisa saling merundingkan barang-barang jenis apa yang akan kita berikan pada para korban bencana itu………??
Dirga : masalah itu bapak guru sanya mengusulkan kalau kita berkumpul lagi pada hari selasa sore pukul 15.00 di ruang sekolah minggu buddhis …….dan sekalian kita akan mengumpulkan barang-barang yang akan di sumbangkan….
Ayah : baguslah kalau begitu……nanti ayah pasti juga akan ikut datang dalam pertemuan kalian…
Dirga : Tapi yah………ada dua teman aku yang kurang setuju dengan kegiatan ini…..dan mereka juga mengancam tidak akan ikut serta dalam kegiatan ini……..
Ibu : teman kamu yang mana dirga……….? setahu ibu teman-teman kamu kan anak anak yang baik….!!
Dirga : itu lho bu…..teman aku yang senang kebut-kebutan dijalan itu……..
Ibu : :o.o…mereka yang tinggal di gang sebelah itu ya……???
Dirga : ya….bu..mereka memang selalu menghalangi kalau kami akan mengadakan kegiatan….sebenarnya orang seperti mereka itu tidak pantas untuk ikut dalam kegiatan seperti ini….”jawab dirga dengan nada jengkel”
Ayah : dirga……….. biarkan saja mereka ikut…siapa tahu dengan mereka ikut serta dalam kegiatan seperti ini mereka akan sadar bahwa tidak semua orang bisa hidup enak seperti mereka..
Dirga : iya si yah…….aku juga ingin mereka sadar bahwa ada orang orang lain yang sangat membutuhkan bantuan kita………..”dengan nada berharap”….
“tiba-tiba” Aduh…..bu dirga lapar nich…….
Ibu : ya udah ayo kita makan siang ini kan udah waktunya makan siang……
Mereka semua menuju ke ruang makan untuk makan siang.



Cut to
09. INTERIOR. DI RUANG KELAS
Pemain : pak guru sanya, dirga, bayu, ayah dirga, gusti, robert, anak-anak sekolah minggu.
Pada pukul 15.00 mereka semua berkumpul di ruang kelas sekolah minggu buddhis.,
Pak guru : namo buddhaya…… bapak ibu serta adik-adik se-dhamma, terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu dan adik-adik sekolah minggu, yang telah berkenan hadir pada siang hari ini. Jadi ingin saya perjelas lagi kepada bapak/ibu orang tua siswa bahwa seperti kita ketahui bebarapa hari yang lalu telah terjadi bencana alam yaitu tanah longsor dibeberapa desa khususnya desa suka maju yang mengalami kerusakan terparah …nah atas usulan dari seorang siswa sekolah minggu yang bernama dirga maka kami akan mengadakan bakti sosial berupa pemberian bantuan yaitu kebutuan pokok dan pakaian layak pakai………………oleh karena itu kami meminta bantuan kepada orang tua siswa untuk kiranya ikut serta membantu dalam hal dana……dan pada hari ini kita akan kumpulkan…..untuk selanjutnya mungkin ada usulan dari bapak-bapak/ibu-ibu…..kami persilahkan…….!!
Ayah dirga : pak bagaimana kalau dalam bakti sosial besok bukan hanya kebutuhan pokok berupa makanan saja yang kita serahkan kepada korban bencana itu akan tetapi saya rasa kita juga perlu memberikan bantuan obat-obatan….saya rasa mereka sangat membutuhkannya..!!
Pak guru : iya……saya rasa usul itu sangat bagus…..dan besok kita bukan hanya akan menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok saja, tetapi obat-obatan yang kira-kira mereka butuhkan. Baik….. mungkin dari bapak/ibu dan adik-adik ada yang ingin disampaikan lagi….???? Baik kalau tidak ada sekarang kita lakukan pengumpulan dana…bayu tolong dibantu.
Bayu : baik pak…….
“Bayu membawa kotak dana yang diletakkan didepan para peserta baksos pada sore itu”
Semua hadirin yang hadir pada waktu itu diam dan setuju dengan apa yang dibicarakan dalam rapat.
Gusti dan bayu duduk di sudut ruangan kelas. Mereka berdua tampak asik bercerita…..dan membuat sedikit kegaduhan….
Bapak guru : gusti……..”pak guru menegur mereka dengan lembut..”
Gusti : ya pak….ada apa….
Bapak guru : kalian berdua kenapa duduk disudut ……tidak bergabung dengan teman-teman yang lain di depan sini……….?
Gusti : kami berdua kurang begitu tertarik dengan kegiatan seperti ini pak…….”jawab gusti dengan nada sombong”
Bapak guru hanya tersenyum dan meggelengkan kepala mendengar perkataan mereka…….”dalam hati pak guru berkata …hidup mereka terlalu dimanjakan oleh orang tua mereka…hingga mereka terbuai hanya dengan kesenangan..tapi saya yakin setelah mereka melihat keadaan para korban bancana alam itu…mereka akan sadar.”

para penyumbang yang sudah siap dengan barang yang akan mereka sumbangkan di tangani dan catat oleh dirga.
Dirga : pak guru pakaian dan barang-barang yang ingin disumbangkan sebagian sudah siap pak…!!!”sambil sibuk mencatat barang-barang yang disumbangkan”
Pak guru : oh..ya…bagus ..dirga…..apakah semua sudah selesai….???
Dirga : Barang-Barang sumbangan berupa pakaian dan kebutuhan pokok sudah siap pak……..
Pak guru : baik……untuk barang lain….seperti obat-obatan akan bapak persiapkan…..
Dirga : ya pak……..
Pak guru : baik…….bapak ibu dan adik-adik sekolah minggu…. karena persiapan dan dana yang dibutuhkan sudah siap, maka besok pagi, pada pukul 08.00 kita berkumpul disini untuk siap berangkat ke tempat pengungsian para korban bencana alam….dan untuk hari ini pertemuan kita akhiri sampai disini… Namo buddhaya
Hadirin : “namo buddhaya”
Pagi hari sebelum berangkat ke tempat pengungsian mereka berkumpul di depan ruang kelas sekolah minggu.
Bapak guru : adik-adik…dalam rangka kegiatan bakti sosial ini, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu kita kesana dengan tujuan ingin membantu mereka,…jadi bapak tidak mau dengar ada siswa yang berkata atau bertindak yang tidak baik di tempat pengungsian itu. Dan semoga dengan perbuatan baik yang akan kita lakukan dapat mengurangi penderitaan mereka, serta dapat berbuah karma baik untuk kita semua……
Para siswa sekolah minggu,,: sadhu……sadhu……sadhu…
Cut to
10. EXTERIOR.. TEMPAT PENGUNGSIAN PARA KORBAN BENCANA ALAM.
Rombongan mereka tiba di pengungsian bencana alam pukul 08.45, setibanya disana bapak guru langsung menuju ke kediaman kepala desa setempat untuk melaporkan kegiatan yang akan kami laksanakan.
Dirga dan teman-temannya mempersiapkan barang yang akan di sumbangkan.
Dirga : gusti……..jangan diam saja di sana…….ayo bantu kami….
Gusti : aku tidak mau…..aku lebih baik liat-liat keadaan mereka disana….
Gusti dan robert pergi ketempat pemukiman sementara para pengungsi…setelah melihat keadaan mereka timbul perasaan kasihan(karuna) dibenak mereka,…mereka menyesal telah meremehkan kegiatan bakti sosial yang telah teman-teman mereka selenggarakan.
Gusti : bro…….kamu tau tidak apa yang aku pikirkan..???
Robert : tidak…..memangnya kamu sedang memikirkan apa..??
Gusti : aku tidak tega melihat keadaan mereka……ini semua di luar dugaanku…..
Robert : ya…….bro..aku juga berpikir begitu…aku sangat kasihan melihat anak-anak itu…..mereka tidur dilantai hanya beralaskan tikar..tidak seperti kita yang tidur diatas kasur yang empuk…….mereka juga hanya makan seadanya…..tidak seperti kita yang selalu makan enak…..
Gusti : iya…bro kamu benar……kita sudah salah…..kita terlalu egois…sekarang sebaiknya kita kembali ke teman-teman yang lain untuk ikut membantu mereka…dan meminta maaf bro….karena kemarin kita telah meremehkan tindakan mulia mereka.
Robert : tunggu apa lagi…….let’s go man……

Cut to
11 EXTERIOR.. TEMPAT PENGUNGSIAN PARA KORBAN BENCANA ALAM.
Setelah tiba ditempat teman-teman mereka, mereka langsung menuju kearah bapak guru sanya yang sedang membagikan kebutuhan pokok kepada pengungsi korban bancana alam.
Gusti : pak……….”gusti menghampiri pak guru sanya dengan nada penuh penyesalan dan malu-malu”
Pak guru : eh…….gusti…..ada apa gus…….
Gusti : ka…kaaaami berdua ingin minta maaf pak……
Robert : iya…..pak benar……….kami sangat menyesal…
Pak guru : minta maaf untuk apa gus………???? “tanya pak guru dengan penuh rasa penasaran”
Gusti : anu….pak……kami sangat menyesal……..karena waktu dirga mengusulkan mengadakan kegiatan BAKSOS ini,……. kami sempat tidak setuju dan meremehkannya…….”jawab gusti dengan kepala menunduk penuh rasa penyesalan”
Pak guru : oooooo…..masalah itu to….sebenarnya pak guru udah maafin sejak waktu itu…..karena pak guru tahu….kalau kalaian bersikap seperti itu karena kalian belum tahu aja kenyataan yang sebenarnya…
Gusti : iya…….pak kami berdua menyangka kalau keadaan di pengungsiaan itu tidak seperti ini….jadi kami menganggapnya remeh..dan tidak ingin membantu..
Pak guru : ya……..sudah…pak guru sudah maafkan….yang penting kalian semenjak saat ini tidak boleh meremehkan penderitaan yang dialami orang lain, walau…..sekecil apapun………..tetapi kalian sebagai siswa sang buddha yang baik…..harus berusaha sekuat tenaga kalian untuk membantu teman atau orang lain yang membutuhkan bantuan kalian….dan ingat berusahalah untuk membantu dengan hati tulus dan iklas serta tidak mengharapkan imbalan……..dan yang paling penting adalah dengan kita menolong sesama itu merupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan …kalian mengerti kan..???
Gusti & robert : mengerti pak…………..
Pak guru : nah…… sekarang kalian bantu teman-teman kalian ya……!!!
Gusti : baik pak……kami permisi…….
Gusti dan robert menuju kearah dirga dan teman-temannya….
Gusti : dirga kami boleh ikut membantu nggak…….???
Dirga :. oh….tentu…….kenapa tidak……….
Gusti : dir…kami ingin minta maaf ke kamu….
Robert : iya……..dirga kami sangat menyesal karena sudah meremehkan usul kamu yang mulia ini….
Dirga : oh…..tidak apa-apa kok…..sekarang kan yang penting kalian sudah mengerti kalau bantuan kita sangat di butuhkan oleh orang lain……
Gusti : iya……kamu benar dir….sekarang aku baru sadar tentang semua itu setelah melihat langsung…………….kenyataannya…..
Robert : benar itu dir……..apalagi kalau dimintai bantuan makan kita paling senang…….ha…ha…ha………
Gusti : ha…….ha….ha..kalau soal makan aja..!!……cepat nyambarnya kayak bensin…..ha..ha..ha….
Mereka bertiga tertawa bahagia…………karena lelucon robert…
setelah semua kejadian itu mereka bertiga menjadi sahabat yang baik dan saling menolong antara satu dan yang lainnya……dan semenjak saat itu pula mereka mengerti bahwa masih banyak orang yang memerlukan bantuan mereka………dan mereka bahagia telah bisa ikut meringankan penderitaan orang lain.


-SEKIAN-



Biodata penyusun
Nama :I ketut sujarwo
No HP : 081334204519
Alamat : Ds/kel. Mojorejo, kec. Junrejo, Rt. 11, Rw. 05. Batu-malang














Tidak ada komentar: